Tahun 2004 saat aku di Surabaya, aku mengalami suatu peristiwa yang luar biasa dalam perjalananku. Pagi hari bangun pagi merasa pada kondisi yang sehat walafiat, sarapan pagi seperti biasa sebelum berangkat kuliah, dan juga ada rencana main volley di sore hari sepulang dari kuliah, tiba-tiba ketika bersin di dalam kamar, mengalami kesakitan yang luar biasa dan kaki kiri lemas dan tidak bisa untuk menyangga tubuh. Dan ketika di bawa ke rumah sakit, dokter langsung mengatakan harus segera operasi di situ juga, tak boleh pergi kemanapun. Resiko kalau tidak operasi adalah lumpuh permanen. Dokter mengatakan aku kena HNP...Hernia Nukleus Pulposus..halah..saat itu sama sekali tidak tahu apa pula ini...
Dari beberapa situs internet yang aku baca-baca, HNP adalah luruhnya nukleus pulposus sehingga menonjol melalui anulus fibrosus ke dalam kanalis spinalis dan mengakibatkan penekanan radiks saraf....atau bahasa awam yang sering aku dengar adalah syaraf terjepit....
Sebelumnya memang sering aku mengalami rasa nyeri-nyeri di punggung selama beberapa tahun, namun bukan rasa sakit yang sangat mengganggu. Hanya datang sesekali, dan memang lama-lama lebih sering datang, terutama jika terlalu lama duduk, terus akan berdiri. Nah saat perubahan dari posisi duduk ke berdiri tersebut rasa nyeri datang. Tidak sangat sakit, tapi memang terasa. Juga rasa nyeri mampir sesudah melakukan kegiatan olah raga yang agak intensive (Aku suka volley dan basket). Foto MRI sebelum Operasi -Terlihat ada bagian terjepit yang tipis...[/caption]
Saat kejadian di Surabaya tersebut, untuk memastikan pendapat dokter ahli syaraf yang memeriksa, aku diminta foto MRI, dan dari foto tersebut memang sangat terlihat bahwa ada satu bagian di antara Lumban 4 dan 5 yang mengalami gangguan, dan dokter sampaikan ini adalah daerah dimana syarafnya terjepit, sehingga terasa nyeri dan kalau sampai syarafnya putus maka akan menjadi lumpuh. Kubayangkan bantalan lunak antara tulang belakang "njebrot".
Dokter menyatakan bahwa bagian yang terjepit tersebut akan dibersihkan sehingga yang menjepit akan dibuang. Pembedahan dilakukan dari bagian belakang. Dari beberapa teman aku mendapat informasi bahwa di saat ini (di tahun 2011), operasi seperti ini bisa dilakukan dengan sangat lebih sederhana dengan membuat satu lubang yang sangat kecil dengan peralatan yang jauh lebih canggih dibanding saat itu di tahun 2004.
Hal yang sempat terganggu adalah sulitnya buang air kecil dan buang air besar sampai beberapa hari, akibat pengaruh bius.Proses penyembuhan berjalan lambat, perlu beberapa hari latihan berjalan. Latihan hari pertama hanya berjalan di sekitar tempat tidur, hari berikutnya latihan berjalan keliling bangsal, kemudian di ruang physiotherapy, latihan naik tangga. Hanya 3 buah anak tangga, sangat sederhana, namun perlu waktu 3 hari untuk menyelesaikan.
Beberapa bulan sesudah operasi, kaki kiri masih jauh lebih lemah dari kaki kanan, dan sangat sering kram. Dan di punggung masih sering nyeri-nyeri, terutama kalau melakukan gerakan-gerakan yang mendadak berubah, misalnya dari berjalan ke depan, terus tiba-tiba berhenti, atau tiba-tiba membelok, sangat nyeri di punggung.
Kubayangkan punggungku masih lemah. Hingga pada suatu hari dua atau tiga tahun yang lalu, diajak teman sepedaan. Sempat ragu, apakah cocok sepedaan ini, karena dari dokter hanya diperbolehkan olah raga berenang. Dan kurang baiknya, aku sama sekali tidak bisa berenang, dan sudah beberapa orang, baik guru renang resmi maupun teman berusaha mengajari aku berenang, tapi tetap nggak bisa juga......
Pertama kali mencoba bersepeda, memang capek dan pegal di kaki, namun karena banyak teman, dan banyak istirahat dalam perjalanannya, suasana fun jauh lebih terasa, dan kegiatan bersepeda menjadi lebih intensif. Terima kasih untuk teman-teman di Rumbai yang selalu semangat bersepeda, dan rajin mengajak bersepeda untuk menyehatkan badan.
Dan tak terasa, rasa nyeri-nyeri di punggung sudah lama tidak terasa lagi.Punggung terasa lebih kuat dan nyaman. Sudah beberapa waktu kembali ikutan main volley, dan juga terasa lebih nyaman. Bayanganku dengan melakukan kegiatan bersepeda, otot-otot di bagian punggung menjadi lebih kuat, sehingga tekanan-tekanan ke bagian dalam ke arah syaraf tidak terjadi lagi (sudah dijaga oleh otot yang lebih kuat).
Bagiku bersepeda sangat membantu memperkuat punggung, dan bagi yang senang berenang, saya yakin itu akan lebih baik sesuai saran dokter, karena olah raga berenang banyak melakukan kegiatan otot punggung, tanpa harus menyangga berat badan. Namun karena aku tidak bisa dan tidak suka berenang, ya kupilih bersepeda...dan agar lebih aman, cari sepeda yang punya "per" di belakang (agar kalau jalan tidak rata, bisa lebih lembut hentakan di punggung). Pelajaran bagi teman-teman yang masih sehat, hiduplah dengan memperhatikan tubuh:
- Jika senang berolah raga, lakukan olah raga dengan benar, dengan melakukan pemanasan yang baik dan cukup untuk mempersiapkan tubuh melakukan kegiatan yang lebih berat
- Jika banyak melakukan kegiatan duduk, misalnya bekerja di depan komputer, lakukan duduk dengan tepat dan benar, dengan badan tegak, dan rutin melakukan istirahat , berdiri, dan berjalan-jalan di sela-sela duduknya
- Atur postur tubuh setegak mungkin, agar beban di tulang belakang lebih merata
- Lakukan gerakan-gerakan yang tepat (saat mengangkat beban, saat mengambil sesuatu ) dan lain-lain. Cintai tulang punggung anda... :)
- Lakukan olah raga yang tepat untuk memperkuat otot-otot punggung, misalnya berenang, senam dengan gerakan memperkuat otot punggung, atau bersepeda.
Ayo berolah raga, untuk menjaga kesehatan dan perlakukan tulang belakang anda dengan baik.
Categories:
Penyakit:
Diskusi Terkini